(Ikiidemu - KERAJINAN) Nur Kholis warga dukuh Seloromo Desa Gembong Kabupaten Pati Jawa Tengah berusaha memanfaatkan limbah serbuk
kayu yang dalam bahasa Jawa disebut dengan grajen.
Dia mengumpulkan grajen yang banyak dibuang dari sekitar rumahnya. Setelah dikumpulkan, selanjutnya disiapkan lem kayu dan air secukupnya.
Dia mengumpulkan grajen yang banyak dibuang dari sekitar rumahnya. Setelah dikumpulkan, selanjutnya disiapkan lem kayu dan air secukupnya.
"Setelah mengumpulkan grajen, kemudian lem kayu dituang di kantong plastik dan dicampur
dengan air sedikit. Kita aduk hingga merata sehingga lem dan grajen melekat," terangnya.
Kemudian diaduk, hingga merata dengan lem. Selain itu ditekan agar menjadi adonan yang padat. Campuran grajen dan lem pun siap
dibentuk menjadi sebuah kerajinan.
"Membuat kerajinan yang sederhana dan mudah adalah membuat kura-kura. Kita bentuk adonan grajen dan lem serta serta air menjadi badan kura-kura," tambahnya.
Ketika badan kura-kura selesai, langkah selanjutnya adalah membuat kakinya. usai membuat empat kaki kura-kura, kemudian membuat kepalanya dan direkatkan ke badan kura-kura.
"Membentuk kura-kura pun selesai. Biar cepat mengering
kemudian dilanjutkan dengan menjemur. Badan kura-kura kini siap
diamplas hingga halus. Proses
selanjutnya
adalah melakukan penyemprotan menggunakan cat," jelasnya.
Kura-kura grejen pun siap disemprot dengan cat sesuai warna yang diinginkan. Proses penjemuran tetap dilakukan agar cepat kering. Kerajinan kura-kura grajen kiini sudah
kering dan diberikan mata dari jarum pentul agar lebih menarik.
"Untuk membuat satu kura-kura butuh waktu sekitar 4
hingga 6 jam. Satu kura-kura saya jual Rp. 10
ribu. Untuk kerajinan lainnya tergantung dengan tingkat kesulitan. Yang paling
mahal saya menjualnya hingga Rp. 2 juta," tandasnya.
Selain membuat kura-kura grajen, Nur Kholis juga membuat
ukiran naga, once untuk merokok dan asbak juga tongkat. Kini kerajinan grajen sudah banyak pemesan baik dari Pati sendiri hingga luar kota.
0 komentar:
Post a Comment