(Ikiidemu - RAGAM) Bagian tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pewarna batik alami adalah daun, kulit pohon, bunga dan akar.  Zat warna yang dihasilkan sangat beragam yaitu biru, coklat, hijau, kuning dan hitam.  Adapun tumbuhan yang menghasilkan pewarna alam untuk proses pembatikan diantaranya adalah indigo, mahoni, mangga, jarak pagar, jengkol, jambu, rosela, nangka, rambutan, manggis, kelapa dan durian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap sumber warna alam tumbuhan menghasilkan warna yang berbeda, sedangkan bahan fiksatif menimbulkan gradasi warna. Tawas merupakan bahan fiksatif penghasil warna muda atau sesuai dengan warna aslinya (sebelum dilakukan fiksatif), kapur agak tua dan tunjung penghasil warna paling tua.

Pelorodan juga berpengaruh terhadap warna kain, umumnya warna kain lebih pekat/tua setelah dilakukan pelorodan

Indigo diambil daunnya kemudian direndam selama 24 jam untuk 1 kg bahan ditambah 5 liter air.  Kemudian disaring ditambahkan 250 gr kapur dan difermentasi selama 24 jam.  Endapan yang diambil dari fermentasi inilah yang digunakan sebagai pewarna alami.

Sedangkan untuk mahoni diambil akarnya, rosela diambil bunganya, mangga diambil daunnya, jarak pagar diambil daunnya.  Kemudian dimasak atau direbus selama 2 jam untuk 1 kg bahan ditambah 5 liter air.  Kemudian disaring dan didinginkan selama 24 jam diambil larutannya sebagai pewarna alami.
Pewarna alami dari kulit kayu sangat bagus untuk pewarna batik.


0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts